METROREALITA.COM – TAPTENG || Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng), Ahmad Rivai Sibarani antarkan seorang gadis berusia 19 Tahun inisial AL ke Polres Tapteng, Sabtu (10/5/2025), untuk melaporkan kasus dugaan percobaan pemerkosaan.
Setelah menerima pengaduan dari pihak keluarga, meskipun dalam kondisi kurang sehat Ketua DPRD Tapteng, Ahmad Rivai Sibarani tetap turun langsung mengantarkan korban sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap masyarakat.
“Meskipun kondisi saya kurang sehat, tapi untuk melayani masyarakat apalagi ini korban percobaan pemerkosaan, saya harus langsung turun tangan,” ucap Rivai saat ditemui di SPKT Polres Tapteng.
Lanjut, Rivai meminta pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan ini secara profesional agar korban memperoleh keadilan.
“Kita minta polisi secepatnya memproses kasus percobaan pemerkosaan ini untuk memberi efek jera kepada pelaku. Apalagi pelaku ini kabarnya mengatakan kepada warga, tidak akan bisa diproses hukum karena merasa dekat dengan Bupati, tapi kita tidak percaya itu, karena semua orang sama di dihadapan hukum,” tegasnya.
Informasi yang dihimpun, AL diduga menjadi korban percobaan pemerkosaan oleh seorang pria berinisial SAS alias Gondrong (43), warga Kecamatan Andam Dewi.
Menurut AL, saat itu Gondrong menjemputnya dari kafe milik Kamerun di Desa Pangaribuan, Kecamatan Andam Dewi. Korban kemudian ditemani Nantulangnya pergi ke rumah Gondrong.
“Sampai di rumah Gondrong, saya diajak ke kamar, aku saat itu bingung, tapi nantulang saya juga meminta saya supaya pergi menemani Gondrong ke kamar. Sementara Nantulang saya menunggu di ruang tamu,” ungkap AL.
Sambungnya, setibanya di kamar, lanjut AL, Gondrong hendak mengunci pintu dan sudah sempat membuka kancing celananya.
“Dia mau mengunci pintu, lalu saya larang. Dia bilang ‘kita main disini’. Saya melawan, lalu dia pegang tangan saya. Saya terus melawan lalu ke luar dari kamar dan berlari ke luar rumah. Lalu Nantulang saya menghampiri saya membujuk saya untuk menemani si Gondrong itu. Kubilang, aku gak mau, nantulang saja yang menemani. Lalu saya pergi mencari tempat jual pulsa untuk menghubungi ibuku di Medan,” terangnya.
Karena kekurangan uang, ia kemudian menceritakan kejadian itu kepada warga. Disitu, seorang warga bernama KS merasa prihatin, kemudian membawanya ke rumahnya dan membantu menyampaikan pengaduan ke Ketua DPRD Tapteng.
Saat ini, laporan korban telah diterima Polres Tapteng dan kasus sedang dalam penanganan aparat penegak hukum.
Petugas dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga turut mendampingi korban membuat laporan ke Polres Tapteng. (red)